Inilah Cara Menerapkan Clean Code. Nomor 3 Bikin Developer Ketar Ketir 😱😱
Sebagai developer yang handal, kita perlu menerapkan clean code dalam membuat kode. Dengan menggunakan clean code, kamu akan menjadi lebih mudah melakukan debug ketika ada masalah. Kamu juga mudah mengingat kode yang sudah dibuat meskipun sudah bertahun-tahun lamanya. Berikut merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan agar kode yang kamu buat bersih.
Penamaan Variabel
- Gunakan nama yang tidak ambigu
- Buat perbedaan antar variabel yang jelas
- Gunakan nama yang bisa diucapkan
- Gunakan nama yang mudah dicari
- Jangan “hardcode” sebuah nilai, namun gunakan variabel konstanta
Aturan Fungsi
- Fungsi hanya menjalankan 1 hal
- Gunakan nama yang menjelaskan kegunaan fungsi
- Jangan menggunakan terlalu banyak parameter
- Tidak memiliki efek samping
- Tidak menggunakan “flag” sebagai parameter
Aturan dalam berkomentar
- Fungsi sudah harus bisa menjelaskan diri dia sendiri tanpa dikomentari
- Tidak berlebihan
- Jangan mengubah kode yang tidak terpakai menjadi kode. Hapus saja
- Gunakan untuk menjelaskan tujuan
- Gunakan untuk klarifikasi kode
- Gunakan untuk memperingati atas konsekuensi kode
Code Smell
Dengan menerapkan clean code, kita dapat menghindari code smell. Code smell menandakan bahwa kode yang dibuat merupakan kode yang buruk. Berikut adalah code smell yang perlu dihindari.
- Rigidity. Kode sulit diubah. Jika ingin mengubah suatu fungsi, fungsi yang lain akan perlu diubah juga
- Fragility. Program menjadi rusak karena sedikit perubahan
- Immobility. Tidak bisa menggunakan bagian kode untuk proyek yang lain karena tidak fleksibel
- Kompleksitas yang tidak perlu
- Pengulangan yang tidak perlu
- Opacity. Kode sulit dimengerti oleh orang lain maupun diri sendiri
Berikut merupakan hal-hal yang perlu kamu perhatikan dalam penerapan clean code. Dengan kamu menerapkan prinsip tersebut, kode yang kamu buat akan menjadi lebih bagus untuk dibaca dan lebih mudah untuk mendebug kode jika ada kesalahan.
Referensi:
